BlogGuoblog, Apakah Anda akan terkesan dengan gambar foto di atas? Lalu apa yang pertama terlintas dalam kepala saat mengamatinya? Saat pertama kali memperoleh gambar ini, pertanyaan pertama yang membersit dalam benak adalah, inikah yang dimaksudkan oleh Emile Zola, seorang sastrawan Perancis yang pertama kali dicap sebagai sastrawan porno, sebagai 'kebinatangan dalam diri manusia?'
Tentu saja foto yang 'mungkin' belum pernah Anda lihat ini lebih cocok sebagai materi acara 'belive or not', dan saya tidak ingin terjebak dalam pertanyaan atau perdebatan, apakah foto tersebut dari obyek yang orisinal ataukah bukan.
Karena kita sendiri, di lingkungan kita juga banyak hal-hal aneh yang pernah terjadi, seperti binatang anu melahirkan anak yang mirip manusia. Sudah tentu kita pasti berkonotasi bahwa anak binatang 'anu' yang mirip manusia itu yang 'menganu' induknya barangkali manusia, sebab kalau bukan manusia siapa lagi karena sosoknya memiliki unsur fisikanusia.
Kita sendiri pernah, bahkan kerap mendengar berita tentang manusia yang kepergok sedang 'menganu' kambing. Bahkan dalam situs pornografi pun ada bagian-bagian yang mengklasifikasikan sebagai 'animal' atau 'beast'. Dalam 'dunia' sana digambarkan perilaku-perilaku menyimpang anak manusia yang sudah tak terpuaskan naluri biologisnya hanya dengan sesama jenisnya (manusia dengan manusia), melainkan mengembangkan pencarian kepuasan dengan beralih kepada jenis-jenis binatang tertentu, seperti; anjing, kuda, ayam dan lain sebagainya.
Tetapi perilaku dari beberapa gelintir anggota masyarakat yang tertangkap basah tengah 'menganu' hewan, tidak hanya digolongkan sebagai penyimpangan psikis, atau akibat dari lingkungan sosial serta hasrat yang menggebu-gebu yang tak bisa tersalurkan, dan yang tidak ingin mengambil resiko bila memaksakan diri melakukannya kepada sesama manusia tanpa unsur memaksa, yang kemudian membuatnya mengambil jalan pintas dengan menyalurkannya dengan binatang. Seperti yang belum lama berselang terjadi di suatu daerah di Bali, yang kemudian masyarakatnya terpaksa harus melakukan ritual adat, harus mengawinkan pelakunya dengan binatang yang menjadi 'korban' perbuatannya agar tidak membawa bencana bagi desanya.
Kembali kepada gambar di atas, tentu ada pertanyaan kembali. Induknya kalau kita menduga sebagai buah hasil atau akibat dari kawin persilangan antara manusia dan anjing. Lalu kenapa kemudian bisa melahirkan anak? Lalu siapakah yang memberi 'andil' pembuahan hingga anak-anaknya lahir? Apakah yang mengandili manusia ataukah anjing sejati? Ataukah kita akan mencari pembenaran terhadap 'Hukum Mendel', ataukah akibat dari 'polusi' dunia yang sudah tercemar dahsyat, yang terkontaminasi oleh unsur-unsur radioaktif yang kemudian membentuk gen-gen baru. Ataukah dunia ini kembali sudah laknat dan bejat seperti kehancuran Sodom dan Gomorah akibat kemurkaan Tuhan seperti yang diceritakan dalam kisah jaman para nabi.
Semua perpulang kepada sudut pandang kita. Kita semua bebas berpendapat. Hanya saja pertanyaan yang berpulang kepada kita adalah, sudah sedemikian terpurukkah moral manusia sehingga sudah tidak peduli bahwa perilakunya laiknya binatang, sampai rela menempatkan dirinya ke posisi yang sejajar?
Saya hanya mencoba memberi penekanan terhadap pandangan dari sastrawan Perancis Emile Zola. Bila gambar tersebut benar adanya, sebagaimana kebenaran berita-berita di media yang kerap kita dengar dan baca tentang perilaku seksual anak manusia kepada binatang, itu artinya adalah 'kebinatangan dalam diri manusia'. Kebinatangan dalam diri manusia juga tercermin dari perilaku seperti, incest, membunuh secara berantai dan sederetan berita populer dalam peristiwa-peristiwa kriminal sehari-hari.
Catatan: Ada beberapa foto serupa dari beberapa sudut pandang.