Sajak-sajak Mayakowsky merupakan sajak yang paling revolusioner dalam menggambarkan kekuatan dan semangat rakyat Rusia pada masa itu. Dalam masa hidupnya tak satu pun yang terlewati dari pengamatannya yang tergambar dalam setiap sajaknya.
Sajak-sajaknya sangat terkenal dan diterjemahkan lebih dari 47 bahasa. Lebih dari 13 juta eksemplar bukunya terjual. Sajak-sajaknya yang masyur diantaranya; 'Perang dan Damai, 'Orang-orang Kuznestk'.
Berikut salah satu dari sajaknya,
Puisi Dunia: Iwan Sawwitsj Nikitin (1824-1861)
Yang termasyur karena gubahan lagu kepahlawanan selama perang Krim. Tema sajaknya mencerminkan kondisi kehidupan sehari-hari. Apa yang dirasakan, seperti keindahan alam, terbit dan tenggelamnya matahari.
Semalam di suatu Kampung
Hawa kesak, asap rabuk penggergajian.
Kotoran meliput segala.
Kaki dan bangku kotor: sarang laba-laba
Penghias dinding.
Berpara asap setiap sudut gubuk,
Roti dan air, apak.
Tukang tenun batuk-batuk, anak-anak bertangisan
Larat dan sengsara semata.
Kerja seumur hidup: apa dapat dihabiskan,
Lalu ke kuburan si miskin.
Akh sia-sia menuntut ajaran ini:
"Yakinlah jiwaku, beraanilah!"
Semalam di suatu Kampung
Hawa kesak, asap rabuk penggergajian.
Kotoran meliput segala.
Kaki dan bangku kotor: sarang laba-laba
Penghias dinding.
Berpara asap setiap sudut gubuk,
Roti dan air, apak.
Tukang tenun batuk-batuk, anak-anak bertangisan
Larat dan sengsara semata.
Kerja seumur hidup: apa dapat dihabiskan,
Lalu ke kuburan si miskin.
Akh sia-sia menuntut ajaran ini:
"Yakinlah jiwaku, beraanilah!"
Puisi Dunia: Alexander Sergejewitsj Pusjkin (1799-1837)
Gambaran yang tercermin dalam setiap karyanya, memberikan wujud realistis dari situasi yang dirasakan dan dilihatnya pada masa hidupnya. Hal itu sebagai pengaruh dari Shaksepeare. Seperti 'Eugen Onegin' yang dijuluki oleh Belinsky - seorang kritikus hebat Rusia pada masa itu - sebagai 'ensiklopeia kehidupan Rusia'. Karya-karyanya yang lain disemangati di usia mudanya, penuh pemberontakan, antara lain: 'Ruslan dan Ludmilla', 'Tawanan di Kaukasus' yang ditulisnya pada masa pembuangannya.
Berikut satu diantara sajaknya,
Berikut satu diantara sajaknya,
Puisi Dunia: Santa Teresa (1515-1582)
Paus Urbanus VIII menobatkannya sebagai wanita suci atau santa pada tahun 1622. Sebagai seorang biarawati yang harus tinggal dalam pengabdiannya di biara karmelit. Meski dia berasal dari keluarga bangsawan Spanyol. Teresa yang percaya kepada hal-hal yang mistis, memberikan kepeduliannya kepada masyarakat yang sengsara. Namun buah karyanya berasal dari kejujurannya yang paling dalam.
Jangan biar apa pun
M'rusuhmu atau mengeri;
Segala benda berlalu
Hanya Tuhan Abadi;
Jadikan sabar pedoman
Dalam hal apa saja;
Siapa punya Tuhan,
Tak 'kan bakal sengsara;
Tuhan semata, padalah
Jangan biar apa pun
M'rusuhmu atau mengeri;
Segala benda berlalu
Hanya Tuhan Abadi;
Jadikan sabar pedoman
Dalam hal apa saja;
Siapa punya Tuhan,
Tak 'kan bakal sengsara;
Tuhan semata, padalah
Puisi Dunia: Dante Alighieri (1265-1321)
Lahir di Florence dan meninggal di Ravenna. Dante adalah salah seorang penyair besar Italia yang hidupnya penuh pergumulan peperangan. Pernah masuk militer sebagai pemimpin pasukan pada tahun 1289. Ikut pergerakan politik yang membuatnya dibuang dari kota kelahirannya oleh lawan politiknya yang kemudian memegang kekuasaan.
Perkenalan Dante dengan Beatrice di usia 9 tahun, yang menginspirasikannya untuk menggubah 'Divina Comedia' yang terkenal itu di tahun 1307, yang mungkin ditulisnya pada masa pengelanaannya, walau kemudian kawin dengan seorang bankir Portinari.
Dalam 'Divina Comedia' sajak besar yang memiliki tiga bagian: Inferno (Neraka), Purgatorio (Antara Neraka dan Surga), dan Paradiso (Surga). Berikut adalah bagian dari itu,
Dari: Neraka III, 1-9
Kerna aku kaupun masuk kota sengsara
Kerna aku kauderita sangsai tak terhingga
Kerna aku kaulihat bangsa dilaknat siksa
Lantaran adilNya akupun diciptaNya
Kasih pertama bekerja membangun aku
Dididik maha bijaksana dan iradatNya
Selain yang abadi, tiada ciptaan ketemu
Sebelum aku, pula abadi perlanjutan aku;
Lepaslah, siapa masuk, segala harapanmu!
Lalu kutatap kata-kata yang suram itu,
Tertulis di papan pada rangka gerbang.
Kataku : Sungguh kejam tulisan dinding itu.
Tapi aku disyaratinya lembut dan terang :
Di sini pantang memutar pikir ke belakang,
Membiar ketakutan dicermin hati membayang.
Perkenalan Dante dengan Beatrice di usia 9 tahun, yang menginspirasikannya untuk menggubah 'Divina Comedia' yang terkenal itu di tahun 1307, yang mungkin ditulisnya pada masa pengelanaannya, walau kemudian kawin dengan seorang bankir Portinari.
Dalam 'Divina Comedia' sajak besar yang memiliki tiga bagian: Inferno (Neraka), Purgatorio (Antara Neraka dan Surga), dan Paradiso (Surga). Berikut adalah bagian dari itu,
Dari: Neraka III, 1-9
Kerna aku kaupun masuk kota sengsara
Kerna aku kauderita sangsai tak terhingga
Kerna aku kaulihat bangsa dilaknat siksa
Lantaran adilNya akupun diciptaNya
Kasih pertama bekerja membangun aku
Dididik maha bijaksana dan iradatNya
Selain yang abadi, tiada ciptaan ketemu
Sebelum aku, pula abadi perlanjutan aku;
Lepaslah, siapa masuk, segala harapanmu!
Lalu kutatap kata-kata yang suram itu,
Tertulis di papan pada rangka gerbang.
Kataku : Sungguh kejam tulisan dinding itu.
Tapi aku disyaratinya lembut dan terang :
Di sini pantang memutar pikir ke belakang,
Membiar ketakutan dicermin hati membayang.
Langganan:
Postingan (Atom)